Senin, 07 November 2016

SEBUAH MAKNA DALAM KENANGAN

Kadang-kadang aku selalu berharap, andaikan waktu dapat di putar kembali atau andaikan saja aku masih berada di tempat itu .. Bersama orang-orang itu... Seperti dulu... dsb dsb yang intinya adalah membicarakan tentang sebuah kenangan (kenangan suka duka dan kebersamaan) dan mencoba untuk "menghadirkan kenangan itu di masa kini" Sampai aku lelah karena tdk menemukan maknanya , makna kenapa aku selalu memikirkan tentang hal itu.sepertinya yang menurutku buang-buang waktu.

Hingga suatu hari ...

Aku pergi ke Magelang (setelah sekitar 4 tahun aku tdk ke kota itu seusai wisudaku) dgn harapan aku menemukan kembali " sebuah kebahagiaan" karena akan berhadapan dgn kenanganku... Namun....aku tidak menemukannya lagi,keadaan yg berbeda,perasaan yg berbeda,waktu yg berbeda,orang2 yang berbeda...semuanya berbeda yang justru membuat aku bertambah hampa...
Aku berkata dlm hati,inikah yg selalu ku rindu ? Inikah yg selalu kuharap dan mengganggu fikiranku selama ini ? Mengapa begini ?


* * * * *


Selama ini aku ingin kembali merasakan desau angin lembut menerpa wajahku ketika aku membuka jendela di pagi hari,mengamati gerak gerik daun2 belimbing yg jatuh bersama gerimis hujan sambil mendengarkan suara erdin penyiar termanis di radio polaris fm,menulis sebuah puisi tentang kisah seharian bersama teman2 kost,makan mie kopyok dan gorengan,antri beli soto di pagi buta saat bulan puasa,berebut mengangkat telfon,belajar nge las kemiri dan lada,jalan2 disepanjang shopping,panen belimbing dengan naik ke atap sambil ngintip anak2 kost di rumah tingkat sebelah,menimba air ketika pdam macet ho ho.. Rinduku yg tiada berujung dgn teman2 kost si geulis yg periang dan doyan ngemil,si lusi yg sering sakit gigi,si keke putri pak camat nan ayu,kutu buku,si pemain bas,dan kalau bikin mie instan cuma separo dan alergi minum air putih di pagi hari he he (special to : nucke widowati kusumo projo),mbak elly yg kental dgn logat wonosobonya,mbak rahayu,penghuni baru arridha,dina,eny,nita,yayuk,mitha,april juga ibu kost yg setiap hari penuh dgn kejutan2 ho ho ho tapi... 

Semua itu tdk lagi kutemukan di sana,maknanya tidak sama...aku mulai membuka dan masuk dari pintu kamar satu ke kamar lain yg ada hnya tumpukan kasur2 usang dan lemari yg berdebu dan agak sdkit berantakan,pohon belimbing itupun telah ditebang,semuanya telah berubah .. Sepi.. Sunyi.. Yang memanjang tak berskala ...
Lalu... Akupun menyadari,bahwa kenangan akan tetap menjadi kenangan dan itu hanya ada di masa lalu,karena itulah maka ia tidak bisa dipaksa untuk di hadirkan lagi ke masa kini..semuanya tiada akan pernah sama,secara rasa,secara makna.sebab waktu mampu mengubah banyak hal.

Kemudian ... Aku beranjak pergi meninggalkan semua itu tanpa pernah lagi terkungkung dalam makna rindu akan kenanganku namun akan selalu tersimpan rapi di hati,tak akan hilang tak pernah mati.

TENTANGMU

Telinga yang tak lagi setia , meniupkan cerita tentangmu
Irisan kecil peristiwa serupa kaca menyayat
Setiap tetes darah adalah gelisah
Memetakan arah lewat isyarat-isyarat kaum buta
Tasbihkan aku sebagai peminta .Melayarkan doa-doa dalam perahu menuju sebuah pelabuhan
Engkau kekasih .....
luruhkan cinta pada sungai-sungai kesangsian,muara laut pembebasan
Tersekap aku dalam dekap perasaan tak bermuara
Cadik-cadik tercabik , kayak-kayak terkoyak ,perahu-perahu melulu tentangmu
Namun dermaga berkabut tak pernah menyambut perahu bersauh
Tikamlah cantik , tikamlah badik agar luka ini senantiasa bercerita tentang kesedihan menuju dermagamu ... luka mengais ... luka meraih ....
Layarkanlah aku ya kekasih pada aliran sungai-sungai keyakinan, muara laut pertautan,
Menuju dermaga rasa ikhlas atas segala buruk rupaku
aku... 
cinta telah letih dalam kembara tanpa tujuan 
cinta yang telah penat dalam luluh lantak perdebatan
selalu ...
selalu...
dan selalu....
bebas lepas di bentangan samudera ...
membawa hempas luka riuh rendah ..
pada gumpalan gumpalan laksa laksa pertanyaan 
tentangmu ... 


SEMENDUNG AWAN

Semendung Awan sepagi tadi …
Menghadirkan angan tentang manis senyummu …
Yang tersembunyi dalam bayang-bayang kelabu
Sendu mewarnai kalbu …
biru dalam relungku…
Ingin ku menghalau sepi …
Mewarnai langkah-langkahmu di sepanjang waktu
Melenyapkan segenap sunyi di jiwa .. ketika engkau tiada
Terus menghadirkanmu pada ruang cinta yang telah kita bangun berdua
Namun anganku tersapu hembusan angin
Inginku terbawa arus gelombang ke laut lepas

Tak terpegang lagi …

Semendung awan sepagi tadi ...
Nadamu tak perlu harus meninggi agar aku bisa mengerti
Dan tangan ini tak harus kau hempaskan agar aku tak mendekati
Lirikanmu tak harus tajam agar aku tau diri
Berusahalah sesederhana mungkin
Ini adalah tentang kita yang tak sefaham
Tentang rasa yang dipenuhi pertimbangan
Apa kadar cinta seperti ini?
Atau aku yang salah menamainya
Aku hanya ingin kau jujur dalam bersikap
Selebihnya dalam berucap
Sebab kita telah terperangkap
Dalam hubungan tak beratap

Semendung awan sepagi tadi ...
Jika kau merasa lelah dengan hatimu
Beristirahatlah dengan cara berhenti memikirkanku
Dan semua selesai
Untuk perasaanku usah kau tanya
Sebab aku masih tersenyum disini
Dan masih akan melangkah walau tanpamu

Dan aku tak pernah ingin membuat mu lelah

MENUJU NIRWANA

Mentari mengawal menuju senja
Senandung suaramu bak pujangga yang melagukan tembang-tembang cinta
Dan terasa debar getar di jiwa …
Manakala lembut kata-katamu memporak porandakan segenap imajinasiku
Yang telah berulang kali terkembara dalam samudera asa…
Atas asmara yang telah engkau persembahkan
Aku bagai tak mampu untuk berdiri…
Tak kuasa untuk berlari lagi…
Sebab pesonamu erat memelukku dalam dadamu…
Merengkuhku pada dekapmu…
Memenjarakanku dalam cintamu…
Tiada mampu lagi aku berkata-kata…
Segenap kalimat seolah sirna , manakala manis senyummu terus bermain di khayalku
Menemaniku dalam sunyi..
Memberi makna pada rasa yang selama ini ada dan melanda
Andaikan kau mampu…
Maka … bawalah aku menuju nirwana
Meluapkan cinta seluas samudera
Penuh gelombang asmara yang bergejolak di dalam dada
Akankah kita bisa berjabat diri…
Meremas hijau rumput di liukan tanah yang mulai membasah
Berpeluh titik embun dalam sejuknya bayu
Dan … menuangkan mata air cinta pada cawan-cawan dahaga
Bimbinglah sukma ini melampaui surga cinta
Sehingga tak ada lagi jarak yang membelenggu…
Tak ada lagi batas yang mampu mengganggu
Sebab… hati ini telah kita tautkan… tak bisa berpaling lagi
Kau telah hadir mengisi hati , menghias indahnya hari
Maka biarkan aku di hatimu …
Mendiami kalbumu yang penuh bunga-bunga biru


HAMPA DI AMBANG RASA

Cinta…
Kemanakah gerangan artimu…
Bagaimana harus kuberi warna ..
Sedang semua seolah kelam dan temaram yang kini tampak di mataku
Hadirlah untuk menghias mimpi…
Datanglah agar ku mampu membunuh sepi
Tidakkah sejenak kau memahami …
Bahwa …
Aku ingin berbagi banyak cerita sedih dan gembira
Yang silih berganti datang mengisi hari-hari
Riuh gemuruh rindu kusulam di tirai sendu
Aku tak tahu harus bagaimana lagi
Tuk memberi renda dengan warna yang senada
Seperti ketika saat-saat kau di sisiku
Hadirlah ….
agar kita berdua dapat mengukir mimpi seindah pelangi
Tak kau lihatkah aku yang terus menghitung hari silih berganti…
datang dan pergi …
Sementara rasa gundah menari-nari di jiwa…
Biarkan rasa ini tetap kugenggam..
Walau letih harapku hingga dipenghujung jalan…
Andai kasih ini engkau abaikan aku kan tetap menghadirkan cinta untukmu
Yang tak mudah sirna seiring waktu…
Karena yang pasti kutahu..
Kau dan aku saling menyanyangi walau tak mampu memiliki
Kau dan aku sama mencinta walau tak mungkin untuk selalu berdua
Biarkan hujan dan pelangi yang kan memberi warna
Sereda hujan …
Sepanjang jalan…


ANGAN RINDU DAN IMPIAN DI ANTARA DEDAUNAN

Malam ini tak ubahnya seperti malam kemarin
Dimana angin selalu bawakan rindu…
Dan kelam menghiasi kalbu
Entah apalagi yang harus aku ucapkan pada wujud khayalku
Jarak kita yang mulai terbatasi…
Segenap rindu dendam di hati yang tak dapat terlampaui
Entah apa pula yang harus aku tuliskan…
Lembaran kertas yang terlukis goresan tintapun tak mampu menghadirkanku padamu
Aku kini bagaikan himpunan ranting kering di sudut rimbun daun-daun
Hujan tidak bisa menegurku dengan sejuknya
Pendar mentari hanya memberi kilas hangat untuk kemudian pergi lagi
Tiada kesan yang dapat kubingkai dalam album jiwa
Tiada cinta sebenar-benar yang ingin kurasa
Tiada pesan dalam tutur dan kata
Wahai impian malam …
Tak bisakah sejenak dirimu hadir…
Mengukir sendu yang belum sempat kita uraikan berdua
Tak mampukah engkau sekedar memahami rasa kehilanganku kala pergimu
Andai waktu dapat aku hentikan…
Biarkan kita tetap bersama…
Menjalin cerita dan gita dalam cinta…
Mengembarakan sukma pada gelora asmara
Namun kini kau buat hatiku beku…
Timbul tenggelam dilautan tanda Tanya yang tiada pernah dapat terjawab
Dalam serentetan masa lalu yang kau dendangkan …
Biarkan sejenak ku hilang dari pandangan
Tapi kau akan selalu di dalam angan dan impian

Aku akan selalu menyayangimu walau hanya dalam diamku

WAJAH CINTA DI KIDUNG MALAM

Malam menjelang sendu,
menghadirkan nada kelabu…
seiring desau bayu nan menderu …
ingin rasanya ku ambil bintang-bintang di matamu
untuk memberi cahaya dalam pekatnya jiwa
menggugah pesona…
menuai cinta…
di sudut kalbu , ada rindu untukmu yang tiada mampu aku lukiskan dengan rangkaian kata
ada cinta diantara selaksa bimbang kita.
Entah apa yang akan kita perbuat…
Pada sunyinya kata yang bergejolak…
Pada tenangnya lagu … dalam riuh gemuruhnya rasa
Dan kita terdiam berdua , tak kuasa memberi makna…
Entah cinta … entah semu…cinta apa…
Akupun tak tahu …
Namun rasaku tenang dalam sandar bahumu
Dan belaianmu bak embun menitik pada dahaga kalbu.
Wajah-wajah cinta menari di ufuk..
Bersama bias kilau mentari di awal hari
Saat ketika malam tiada berdaya memaksakan kehendaknya
Dan pagi kian bijaksana memberi warna pada dunia.
Sehangat lembut bibirmu menjabat rindu , merangkul hati…membunuh sepi
Kekasih…tetaplah bersamaku dalam cinta
Iringilah jiwaku dengan kasih sayangmu.
Wahai impian malam…
Rasa ini tak ubahnya sebuah janji di dalam hati
Tak mampu hilang…
Tak mudah sirna…
Bagai irama yang mengalun di persada dunia…
Membawa cinta-cinta dalam menuju nirwana.
Dan….
Biarkan cinta kita ini tetap bersemi
Tumbuh mewangikan sanubari

Tanpa kita harus memberikan arti.