Malam ini tak
ubahnya seperti malam kemarin
Dimana angin
selalu bawakan rindu…
Dan kelam
menghiasi kalbu
Entah apalagi
yang harus aku ucapkan pada wujud khayalku
Jarak kita yang
mulai terbatasi…
Segenap rindu
dendam di hati yang tak dapat terlampaui
Entah apa pula
yang harus aku tuliskan…
Lembaran kertas
yang terlukis goresan tintapun tak mampu menghadirkanku padamu
Aku kini
bagaikan himpunan ranting kering di sudut rimbun daun-daun
Hujan tidak
bisa menegurku dengan sejuknya
Pendar mentari
hanya memberi kilas hangat untuk kemudian pergi lagi
Tiada kesan
yang dapat kubingkai dalam album jiwa
Tiada cinta
sebenar-benar yang ingin kurasa
Tiada pesan
dalam tutur dan kata
Wahai impian malam
…
Tak bisakah
sejenak dirimu hadir…
Mengukir sendu
yang belum sempat kita uraikan berdua
Tak mampukah
engkau sekedar memahami rasa kehilanganku kala pergimu
Andai waktu
dapat aku hentikan…
Biarkan kita
tetap bersama…
Menjalin cerita
dan gita dalam cinta…
Mengembarakan
sukma pada gelora asmara
Namun kini kau
buat hatiku beku…
Timbul
tenggelam dilautan tanda Tanya yang tiada pernah dapat terjawab
Dalam
serentetan masa lalu yang kau dendangkan …
Biarkan sejenak
ku hilang dari pandangan
Tapi kau akan
selalu di dalam angan dan impian
Aku akan selalu
menyayangimu walau hanya dalam diamku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar