Malam ini
senyummu terkulum dalam kabut mendung..
Walau tiada
nampak kau tetap hadirkan hujan
Yang
memberikanku sejuk…
Hingga tiada
sadar ku tergigil berbingkai kebekuan diammu tanpa bait kata-kata
Kabutpun
menyelimutiku…
Merengkuhku
dengan jemari persada…
Menebarkan
daun-daun yang terayun di tingkah liukan hujan
Tak ubahnya
lembut kata-katamu di awal senja itu …
Bawakan isyarat
cinta rindu dendam yang nampak di sendu matamu
Kian membuat
hatiku bimbang…
Dan sejak itu
pula cinta telah lirih bersenandung pada pendar-pendar kalbu
Tak akan sirna
dalam guyuran hujan malam ini
Tetap hangat
merona dan kian berseri di taman sanubari
Dalam tiap
titik rintik hujan ini …
Ku titipkan
rindu untukmu
Pada irama
gemuruhnya ku sampaikan salam sayangku
Merenda kata…
Menyimpan
jutaan harapan…
Yang mungkin
kan menjadi titian pada langkah-langkah kita
Kemana
angkuhnya waktu kan menarik kita dalam perjalanan panjang
Tanpa kutahu
arti cinta yang kau hadirkan
Engkau dan aku
ada pada dua pilar yang berbeda…
Bagaimana cinta
mampu ku hadirkan sempurna
Sebab yang
kutahu ada bentuk serta getar-getar jiwa
yang melanda
Manakala engkau
di sisiku
Dan…
Ku tak ingin
terasing di hatimu
Maka…
Rengkuhlah aku
bersama hujan…
Melebur rasa …
Menggelorakan
jiwa …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar